Pengolahan
Sampah Menjadi Bioenergy
Pengusaha provinsi Jawa Barat
berminat menggarap sampah di Batam menjadi sumber bio energi dengan menerapkan
teknologi yang tepat guna. Direktur PT
Cipta Visi Sinar Kencana Sonson Garsoni menyebutkan teknologi pengolahan
sampah menjadi bio energi telah diterapkan di Jawa Barat dan hasilnya sudah
dapat dirasakan oleh masyarakat. "Mengolah sampah menjadi energy
listrik dan bisa dijadikan pupuk organik teorinya rumit, namun pada praktiknya
hal itu sangat mudah dapat diterapkan di mana pun di Indonesia,"
paparnya, usai seminar Pemanfaatan Biomassa (Material Organik) Menjadi Bio
Listrik dan Pupuk di Batam.
Teknologi
pengolahan sampah menjadi energi ini bisa diterapkan di kawasan terpencil di
daerah pesisir yang ada di sejumlah kawasan di Batam seperti pulau-pulau yang
sulit mendapatkan listrik. Daerah-daerah yang telah diuji coba antara lain
Cipondoh Tangerang, pesantren Internasional, di Indramayu, dan Tasikmalaya,
Jawa Barat. Dia menjelaskan seperti di Cipondoh, diterapkan pada sebuah danau
berisikan enceng gondok yang terdapat kafe di sekitarnya. "Kita sulap
enceng gondok menjadi energy yang ramah lingkungan. Dan bisa dimanfaatkan oleh
kalangan dunia usaha, dengan biaya murah," ujarnya. Khusus Batam,
lanjut dia, banyak sarana fasilitas akomodasi seperti hotel dan restoran. Yang
mana menghasilkan food waste (sampah sisa makanan) yang masuk kategori sampah
organik.
Dengan alat
yang berupa digester dan generator untuk mengolah dan membangkitkan listrik,
hal itu bisa dilakukan. Dengan syarat yaitu terdapatnya sampah organik yang dibutuhkan untuk
menghasilkan listrik bagi kapasitas digester terkecil 3 meter kubik atau 1 ton,
dengan masukan biomassa/ hari sekitar 150 kg material kering, dan sudah mampu
menghasilkan listrik sekitar 5 atau 6 Kwh atau sama dengan Daya 5.000-6.000
watt per hari.
Sementara
itu, Wakil Wali Kota Batam Rudy mengatakan Pemkot Batam mendukung upaya
perusahaan Jawa Barat untuk mengubah sampah organik menjadi energi yang
bermanfaat dan murah bagi masyarakat Batam. "Masyarakat di daerah ini
akan senang sekali dengan penerapan teknologi tersebut jika benar-benar akan
diimplementasikan dalam waktu dekat, kami mendukung upaya itu," katanya.
(OL-12)
Pengolahan
Sampah Menjadi Bioenergy
Instalasi
Bio Elektrik 3000L terdiri dari 1 unit digester 3000 liter, 1 unit pemurnian
biogas ( methane purifier) MP 12135 (PVC), gas holder kapasitas 3 m3, 1 unit
generator BG 1000 w (genset biogas daya 1000 watt), bakteri aktivator metan
GP-7 untuk 1 bulan serta perlengkapan instalasi hingga unit kompor dan
generator. Instalasi Bio Elektrik BD 3000L berkemampuan mengolah limbah
biomassa atau sampah organik untuk pertama kalinya 3 m3 (setara dengan berat
0,9 ton) dan hari selanjutnya 0,6 m3 atau 0,18 ton/ hari
Dengan alat
yang berupa digester dan generator untuk mengolah dan membangkitkan listrik,
hal itu bisa dilakukan. Dengan syarat yaitu terdapatnya sampah organik yang
dibutuhkan untuk menghasilkan listrik bagi kapasitas digester terkecil 3 meter
kubik atau 1 ton, dengan masukan biomassa/ hari sekitar 150 kg material kering,
dan sudah mampu menghasilkan listrik sekitar 5 atau 6 Kwh atau sama dengan Daya
5.000 -6.000 watt per hari.
Setiap
harinya, Instalasi BD 3000 L akan menghasilkan biogas pada kemurnian >
80 % metan (CH4) sebanyak 5,4 m3 yang memiliki daya nyala dan kalori tinggi
sebagai bahan kompor guna masak memasak setara dengan 2,48 kg LPG, atau bahan
bakar gas tersebut dapat menyalakan 1 unit genset 1000 watt sebanyak 6,48 KWH
(kilo watt hour). Selain penerimaan dari penjualan bahan bakar gas atau energi
listrik diatas, instalasi BD 3000L menghasilkan lumpur (slurry) dengan kualitas
pupuk cair organik sebanyak 0,6 m3/ hari.
Sumber:
Mediaindonesia.com
Tag :
Ide Kreatif
4 Comments for "Pengolahan Sampah Menjadi Bioenergy"
nice gan
Terma kasih gan :)
ini sangat bermanfaat
terima kasih
-Silahkan berkomentar dengan bijak
-Dilarang SPAM atau menaruh link aktif pada komentar
-Apabila ada pertanyaan, silahkan bertanya dengan baik