Semua
orang pastinya terdapat masalah dalam menjalani persoalan hidup. Hal itu
merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri oleh setiap manusia. Baik mulai dari
konflik personal maupun konflik yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut kita
harus mengetahui langkah-langkah apa saja yang kita lakukan dalam menyelesaikan
sebuah konflik atau permasalahan tersebut. Langsung saja kita simak langkah
tepat dalam menyelesaikan konflik.
Menurut Wijono (1993 :
42-125) langkah-langkah mengatasi konflik, adalah sbb:
1, Strategi Mengatasi
Konflik Dalam Diri Sendiri
Menurut Wijono (1993 :
42-66), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak
tujuh strategi yaitu:
1) Menciptakan kontak
dan membina hubungan
2) Menumbuhkan rasa
percaya dan penerimaan
3) Menumbuhkan
kemampuan dalam diri sendiri
4) Menentukan tujuan
5) Mencari beberapa alternatif
6) Memilih alternatif
7) Merencanakan
pelaksanaan jalan keluar
2. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi
Menurut Wijono (1993 :
66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan tiga strategi
yaitu:
A). Strategi
Kalah-Kalah
Beorientasi
pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau
kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar
sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau
kelompok ketiga sebagai penengah.
Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan
dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu.
Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih
atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur
tangan pihak ketiga yaitu:
a. Arbitrasi
Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak
ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak
sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu
perjanjian yang mengikat.
b. Mediasi
Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk
menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena
seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak
yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.
B). Strategi Menang-Kalah
Dalam
strategi saya menang anda kalah, menekankan adanya salah satu pihak yang sedang
konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik
dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat melalui:
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik
dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat melalui:
a. Penarikan diri, yaitu proses
penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai
akibat dari ketergantungan tugas.
b. Taktik-taktik penghalusan dan damai,
yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari
terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas
bidang kerja.
c. Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak
lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi
faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi.
d. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu
menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan melalui sikap otoriter
karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu.
e. Taktik-taktik yang berorientasi pada
tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang
dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan
dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara
optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
C). Strategi Menang-Menang
Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan
segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan
interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari
ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian
konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang
terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang. Strategi
menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi dan industri, tetapi ada 2
cara didalam strategi ini yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pemecahan
konflik interpersonal yaitu:
a. Pemecahan masalah terpadu :Usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau
memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
b. Konsultasi proses antar pihak. Dalam
penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya ditangani oleh konsultan
proses, dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik
dengan kekuasaan atau menghakimi salah satu atau kedua belah pihak yang
terlibat konflik
3. Strategi Mengatasi Konflik Organisasi
Menurut Wijono (1993,
pp.113-125), ada beberapa strategi yang bisa dipakai untuk mengantisipasi
terjadinya konflik organisasi diantaranya adalah:
A) Pendekatan Birokratis
Konflik muncul karena adanya hubungan
birokratis yang terjadi secara vertikal dan untuk menghadapi konflik vertikal
model ini, manajer cenderung menggunakan struktur hirarki (hierarchical
structure) dalam hubungannya secara otokritas. Konflik terjadi karena pimpinan
berupaya mengontrol segala aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh
bawahannya. Strategi untuk pemecahan masalah konflik seperti ini biasanya
dipergunakan sebagai pengganti dari peraturan-peraturan birokratis untuk
mengontrol pribadi bawahannya. Pendekatan birokratis dalam organisasi bertujuan
mengantisipasi konflik vertikal didekati dengan cara menggunakan hirarki struktural.
B) Pendekatan Intervensi Otoritatif Dalam
Konflik Lateral
Bila terjadi konflik lateral,
biasanya akan diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.
Kemudian jika konflik tersebut ternyata tidak dapat diselesaikan secara
konstruktif, biasanya manajer langsung melakukan intervensi secara otoratif
kedua belah pihak.
C) Pendekatan Sistem
Model pendekatan
perundingan menekankan pada masalah-masalah kompetisi dan model pendekatan
birokrasi menekankan pada kesulitan-kesulitan dalam kontrol, maka pendekatan
sistem adalah mengkoordinasikan masalah-masalah konflik yang muncul. Pendekatan
ini menekankan pada hubungan lateral dan horizontal antara fungsi-fungsi
pemasaran dengan produksi dalam suatu organisasi.
D) Reorganisasi Struktural
Cara pendekatan dapat
melalui mengubah sistem untuk melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi
struktural guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai
kedua belah pihak, seperti membentuk wadah baru dalam organisasi non formal
untuk mengatasi konflik yang berlarut-larut sebagai akibat adanya saling
ketergantungan tugas (task interdependence) dalam mencapai kepentingan dan
tujuan yang berbeda sehingga fungsi organisasi menjadi kabur.
Tag :
Tips Trick
2 Comments for "Strategi Dalam Manajemen Konflik"
Thanks sob,, sangat membantu kuliah ane,,,
sama-sama gan, semoga bermanfaat.
-Silahkan berkomentar dengan bijak
-Dilarang SPAM atau menaruh link aktif pada komentar
-Apabila ada pertanyaan, silahkan bertanya dengan baik